[ Part 2 ] Sang Kupu-Kupu Malam

 

Poster by bangsvt @ Poster Channel

Sang Kupu-Kupu Malam © 2016, Acilestari (acilChoi). All rights Reserved.

==================

Amazing Couple :  Minho and Sulli

.

.

Support Cast :Ji Chang Wook, Lee Jin Ki, Choi Sooyoung, Irene Red Velvetand other (find by yourself)

ROMANCE, MARRIAGE LIFE , MATURE, FRIENDSHIP, SAD || PG : +17–Important!MATURE FOR LANGUAGE CONTENT

BAG.2 – HADIAH UNTUK SANG PENGANTIN

 

“ Terima kasih, Sebenarnya kalian tidak usah repot-repot membantu karena aku sudah membawa sebagian barang dan tinggal membawa baju kami saja tadi “ Ucap suaminya. Sulli membenarkan ucapannya karena rumahnya masih rapi, Minho tidak bilang kalau ia sudah membawa sebagian barang termasuk ranjang baru mereka keapartemen miliknya yang akan mereka tinggali ini. Dan alhasil percuma Irene dan calon suaminya yang tampan itu datang dan tidak jadi membantu.

“ Kau gigih sekali ingin pindah kerumah baru, sebenarnya rumah ini bagus “ Ucap Jinki. Dan siapa sangka bahwa Minho dan Pria tampan dengan gigi kelinci itu saling mengenal, karena Minho pernah hampir bekerja sama dengan Jinki kalau Kakaknya yang bodoh itu tidak menggagalkan rencananya.

 

“ Aku tahu, tapi aku tetap dengan keputusanku. Memberikan kenyamanan untuk istriku yang cantik ini “

“ Ya benar Sulli cantik “ Senggol Irene pada Sulli membuatnya bersemu malu.

“ Ngomong-ngomong aku belum berkenalan dengan istrimu. Sayang, kau lupa mengenalkannya “ Ia merangkul bahu Irene dan disambut cengiran olehnya.

“ Ini Sulli hyung, Choi Sulli. Wanita nomer satu dihatiku “ Godanya. Membuat istrinya tambah malu digenggamannya.

“ Lee Jin Ki , panggil saja Jinki “ Ucapnya sambil menarik tangan Sulli untuk dijabat. Tapi sesuatu bergetar dihatinya saat menerima uluran tangan Sulli, ia menatap Sulli sejenak dan matanya mengingatkannya pada seseorang, tapi ia buru-buru menepis pikiran jauhnya.

“ Dia memang pemalu “ Tambah Irene. Jinki tersenyum kikuk. Sulli mengingatkannya pada seseorang.

 

 

“ Eonni , aku akan memasak kau ingin membantu?  “

“ Tentu saja “ Sambutnya antusias. Tentu saja ia akan memasak, karena niatnya tadi kan ingin mengajak makan Sulli dan Minho sebagai penyambutan calon suaminya yang baru pulang setelah berbisnis. Tapi tertunda karena Sulli harus pindahan. Mereka sibuk dengan dapur baru Sulli diapartemen yang bisa dikatakan kelas atas itu, sedangkan Minho dan Jinki duduk diruang tamu mengistirahatkan tubuhnya.

 

 

Jinki menatap Minho yang memejamkan matanya. Ia bangga dengan Minho karena telah mengambil keputusan besar dalam hidupnya, itulah yang dilihat dari headline berita beberapa hari yang lalu, topiknya sudah banyak dibahas oleh kalangan pengusaha muda maupun tua dalam rapat bisnisnya. Dan apakah Minho mau membantunya dalam mengola perusahaan kecilnya. Apakah Minho tidak gengsi datang kekantor kecilnya yang sangat berbeda jauh dengan perusahaan besar milik keluarganya, tapi tidak ada salahnya membantu dan bertanya bukan. Mungkin saja Minho juga butuh dana setelah keuangannya menurun drastis karena keputusannya itu.

 

“ Minho “ Panggil Jinki pelan. Minho membuka matanya dan menegakkan tubuhnya.

“ Ada yang ingin aku tanyakan, maaf kalau sifatnya sangat pribadi “ Katanya lagi. Minho tersenyum.

“ Aku akan menjawab kalau masih diatas batas Hyung “ Sahutnya.

“ Baiklah, ini tentang keluargamu dan perusahaanmu. Sudah banyak yang membicarakan keputusan konyolmu ini diluar sana. Terutama rapat pertemuan yang aku hadiri beberapa hari yang lalu “ Ucapnya. Minho tertawa kecil dengan pertanyaan Jinki yang sedikit kaku, ia kira pertanyaan yang terlontar adalah bagaimana cara menaklukan hati Sulli ternyata tentang perusahaan dan keluarganya. Kalau itu pertanyaannya ia akan menjawabnya dengan cepat dan sangat jujur.

“ Perusahaan sudah dipegang oleh Chang Wook Hyung, sejujurnya ia lebih bisa mengelolanya, dan aku tidak tertarik. Karena wanita cantik yang kini menjadi istriku lah yang sudah menarikku dalam dunianya “ Ceritanya, ada nada geli terselip diceritanya, tapi ia jujur soal Sulli yang berhasil menarik dirinya untuk mencintai wanita itu lebih dalam hingga lebih memilih meninggalkan keluarganya.

 

“ Aku salut padamu “

“ Jangan memujiku terlalu banyak Hyung, Sulli sudah seperti nafasku sekarang. Aku tak peduli menjadi miskin bersamanya karena yang ada didalam pikiranku sekarang adalah bagaimana caranya membahagiakannya “ Jinki tersenyum kembali. Seharusnya ia lebih banyak belajar dari juniornya ini.

“ Aku sebenarnya ingin menawarkan pekerjaan padamu. Hanya posisi biasa, tapi kuharap kau bisa menerimanya “ Katanya merendah. Karena sebenarnya ia sudah ingin menarik Minho untuk terjun kebisnisnya selagi ia tak mengendalikan perusahaan milik keluarganya. Dan mata Minho berbinar dengan pernyataan yang keluar dari mulut seniornya ini.

“ Aku mau, tentu saja, aku terima posisi apapun. Sebenarnya aku juga sudah tidak bisa bekerja dimanapun, mungkin karena Daddy sudah bekerja sama pada perusahaan lain agar tak menerimaku bekerja dimanapun “ Katanya. Ia juga sebenarnya sedih, tapi demi menguatkan istrinya ia tidak akan membagi kesedihannya pada wanita yang sudah banyak menanggung beban dihidupnya.

“ Benarkah? Aku senang sekali kalau kau mau bergabung. Kau bisa mulai bekerja besok “ Minho tersenyum senang. Dibalik kesulitan pasti ada jalan keluar, ia menjabat tangan Jinki dan mengucapkan beribu-ribu ucapan terima kasih.

 

 

Tak lama Sulli keluar dari dapur diapartemen baru mereka, diikuti Irene yang membawakan gelas kaca berisi orange juice untuk minuman mereka. Mereka berdua sibuk menghidangkan makanannya diatas meja makan sedangkan Jinki dan Minho hanya duduk dengan tenang menunggu makanan mereka datang. Sulli duduk disamping Minho dan Irene duduk disamping Jinki. Dengan perhatian Sulli mengambil piring suaminya dan menyendokkan lauk kesukaan suaminya, sedangkan Jinki hanya menatap lapar pada makanannya dan bingung ingin menyantap yang mana.

Irene tersenyum walau dalam hati ia merutuk dirinya yang tak pandai memasak seperti Sulli, tadi dirinya hanya membantunya memotong sayuran, dan untung saja ia tak terlalu kikuk. Tadi mereka sudah sepakat bahwa Irene akan belajar les masak selama mereka masih dalam tahap persiapan pernikahan dan saat menikah nanti ia ingin sekali mahir memasak seperti Sulli dan Sulli pun menyutujuinya sebagai ucapan terimakasih karena sudah menerimanya bekerja dibutiknya.

 

 

“ Selamat makan “ Ucap tuan rumah Minho. Irene yang baru sadar piringnya dan piring milik calon suaminya masih kosong segera menyendokkan lauknya. Ia tersenyum kikuk pada Jinki yang menatap sebal padanya.

“ Eonni makan yang banyak “ Ucap Sulli. Irene tersenyum.

“ Kalau masakanmu aku pasti makan banyak “ Serunya. Ia sudah beberapa kali makan masakan Sulli dan hasilnya tak pernah mengecewakan, masakannya selalu enak. Sulli pandai memasak dan Minho sangat beruntung mendapatkannya.

“ Hyung, coba ini. Ini masakan kesukaanku dijamin tak mengecewakan kalau Sulli yang buat “ Ucapnya. Ia menyodorkan Cumi-cumi dengan saus asam pedas buatan Sulli. Ia meminta Irene mencobanya juga, dan alhasil ia dibuat kagum walau hanya mencicipi rasa sausnya saja.

“ Sangat enak. Sayang , kau harus belajar banyak. Kalau kau sudah sangat pandai memasak aku akan betah dirumah “ Ucapnya. Sedangkan Sulli dan Minho terkekeh pada calon pengantin didepannya itu. Irene tersenyum malu dengan wajah memerah.

“ Sulli sudah menyetujuinya, aku akan belajar sebulan tiga kali bersamanya. Dan untuk Minho maaf kalau aku mengganggu waktu berduaan kalian nanti “ Katanya. Minho tersenyum maklum.

“ Aku senang kalau kalian berkunjung kemari, rumah kami jadi semakin ramai dan Sulli juga lebih banyak tersenyum “ Ucap Minho. Sulli menatap sebal suaminya. Ia akui kalau bersama Minho kadang ia suka cengeng apalagi kalau mengingat penolakan mertuanya, Orang tua Minho.

“ Tadi siang juga ia hampir menangis dibutik, padahal aku hanya meledeknya saja “

“ Eonni “

“ Maafkan aku, tapi lebih baik aku jujur bukan. Dan kau juga harus berkata jujur apapun yang terjadi pada suamimu karena itu adalah salah satu faktor yang membuat rumah tangga utuh “ Nasihat Irene. Sulli mengangguk sambil bergumam terima kasih. Dan makan malam itu mereka isi dengan saling tersenyum dan tertawa dengan candaan yang saling mereka lontarkan dan Sulli akui ia semakin bahagia dengan pernikahannya ini. Walaupun hanya ada Irene, Minho dan calon suaminya Irene, Jinki.

 

 

*****

 

Didalam ruangannya Chang Wook menatap foto wanitanya, wanita yang telah menjadi milik adiknya. Ia membuang berkas yang ada dihadapannya dengan kasar dan beberapa kali mengumpat. Kalau begini caranya ia tak akan mendapatkan Sulli. Matanya menatap pintu didepannya, ia tak akan menyerah, sampai kapanpun tidak akan menyerah mendapatkan Sulli. Perusahaan kini sudah ada ditangannya, apalagi yang membuat Sulli tak bisa memandangnya. Minho sudah jatuh miskin dan diusir, atau mungkin sebentar lagi Erick Choi dan Hanna , Mommy nya akan menghapus Minho dari daftar kartu keluarganya karena kelancangannya menikahi gadis miskin.

 

Tapi ada rasa tak terima juga saat Sulli dimaki oleh Mommynya. Ia tak bisa terus seperti ini, ia akan menaikkan derajat Sulli sampai Mommy nya mau menerima wanita itu tentunya setelah ia bercerai dari adiknya yang tak tahu diri itu. Pikirannya melayang pada peristiwa beberapa tahun silam yang mempertemukannya pada gadis cantik dengan sepeda kumal yang dipakainya. Ternyata ia tak sadar bahwa ia sudah mencintai Sulli sejak pertemuan pertama mereka.

 

 

 

Sore itu,

 

Chang Wook berada didepan kampusnya menunggu supirnya menjemput. Tadi supirnya bilang ia akan menjemput Minho dulu baru kekampusnya. Tapi setelah dua puluh menit ia berdiri disana tidak ada satupun tanda-tanda mobil jemputannya datang. Akhirnya ia memutuskan untuk berjalan kaki beberapa meter dan memutuskan untuk menunggunya disebuah cafe kecil disebrang kampusnya ketimbang menunggu didepan gerbang kampusnya sedangkan hari sedang terik.

 

 

“ Awassss “ Suara teriakan seseorang melengking ditelinganya, dengan santai Ia hendak menyebrang tapi sesuatu menghantam kakinya begitu keras hingga ia terjatuh dengan tangannya yang menyentuh aspal. Sial! ia akan memaki siapapun yang membuatnya jatuh memalukan seperti ini. Tapi seharusnya ia menyalahkan dirinya sendiri dulu karena menyebrang tidak lihat-lihat tapi yang menabraknya lah yang harusnya disalahkan karena tidak merem sepedanya dan malah menubruk dirinya. Ia berdiri dengan siku yang berdarah karena terkena aspal.

 

“ Tuan maafkan aku “ Suara halus itu membuyarkannya. Ia menoleh untuk menatap siapa orang yang telah menabraknya. Setelah diteliti ternyata ia hanyalah seorang gadis yang masih sekolah menengah atas. Ia menatap gadis dengan kepang dua itu dengan dingin. Sepedanya yang sudah setengah reot itu bahkan sudah tak mampu menahan beban

“ Maaf, lihatlah sikuku berdarah “Ucapnya setengah teriak. Gadis itu menatapnya memelas.

“ Ayo bersihkan lukanya tuan, rumahku hanya lima menit dari sini “ Ucapnya. Chang Wook sempat menimang-nimang , apakah benar seorang anak SMA bisa membersihkan luka dan ingin membantunya, biasanya tidak ada yang seperti dia. Dengan gengsi yang tinggi ia menaikkan dagunya dan mengangguk.

“ Cepat antar aku kerumahmu dan obati lukaku “

“ Ikuti aku tuan “ Katanya sopan. Sebenarnya malu juga dipanggil tuan, tapi terserahlah , mungkin itu sebagai ungkapan maaf gadis kecil itu batin Chang Wook.

 

Mereka berjalan dalam keheningan, Chang Wook dengan pelan mengikuti langkah Sulli. Sedari tadi gadis itu hanya bersenandung kecil sambil menuntun sepedanya. Masih ada anak SMA yang memakai sepeda butut seperti dia, sulit dipercaya. Batinnya. Tak lama sampailah ia dirumah kecil yang letaknya agak menjorok kedalam sebuah gang kecil. Ia sebenarnya ragu untuk masuk tapi lukanya sudah terasa ngilu hingga ia mengikutinya saja setelah gadis itu menstandarkan sepedanya dihalaman kecil rumah mereka.

 

“ Silahkan masuk tuan, maaf rumahku jelek “Ucapnya dengan senyum manis diwajahnya. Chang Wook meneguk ludah gugup. Senyumnya saja mampu menyihirnya, ia mengedip dan menoleh kearah lain agar jantungnya bisa bekerja seperti semula tapi sama saja, apalagi setelah ia duduk dan tak lama gadis itu keluar dengan kotak antiseptik ditangannya.

 

Dan yang tak disangka adalah gadis itu duduk berlutut dibawahnya sambil menarik tangannya yang terluka. Ia meringis saat gadis itu mulai menekan lukanya dengan alkohol dan kapas pada sikunya. Ia memperhatikan gadis itu, kulitnya putih, hidungnya kecil , bibirnya tebal yang mampu membuatnya meneguk ludah gugup dan terakhir matanya yang sayu itu seakan menghipnotisnya untuk menjelajahi kedalamannya.

 

“ Maafkan aku tuan, aku tak sengaja, rem sepedaku sedikit bermasalah. Dan tadi aku juga sudah teriak tapi tuan tidak mendengarkannya “ Jelasnya panjang lebar. Chang Wook hanya mengangguk karena sebenarnya ia lebih tertarik pada wajah cantik milik gadis yang tengah bersimpuh ini.

“ Aku juga bersalah karena tidak lihat-lihat “ Akunya. Memang benar ia juga bersalah.

“ Oh begitu. Eh, aku lupa, anda mau minum apa tuan “ Tawarnya, tapi Chang Wook mendelik tak suka padanya.

“ Aku tidak setua itu untuk dipanggil tuan,panggil Chang Wook saja “

“ Demi kesopanan tuan, dan kalau dilihat-lihat anda juga dari kalangan atas kan “ Ucap gadis itu. Chang Wook hanya diam. Apa maksud dari pernyataan gadis dibawahnya ini. Setelah berhasil membelit lukanya gadis itu berdiri dihadapannya.

“ Memangnya kenapa kalau aku dari kalangan atas, apa itu masalah untukmu? “ Tanyanya, tapi gadis itu hanya diam.

“ Kursiku dan Pakaianmu begitu mencolok tuan, apa anda tidak malu “ Katanya. Chang Wook berdiri dan menatap gadis didepannya tidak senang.

“ Bagiku tidak ada masalah dengan status, sekarang apa maumu? “ Nadanya sedikit tinggi. Tapi gadis didepannya tak gentar dan malah menatap tajam padanya.

“ Lebih baik anda pergi sebelum para kalangan atas kembali menghujat kalangan miskin “ Katanya. Ia berlari kedalam dan menutup pintu dengan keras meninggalkannya sendirian.

 

 

 

Dan sampai sekarang Chang Wook hampir tak mengerti dengan ucapan Sulli yang masih membekas diotaknya. Ia begitu takut dengan kalangan atas sampai-sampai ia meninggalkan dirinya diruang tamu sendirian walau ia sudah mengetuk pintu kamarnya sampai sore tiba waktu itu.Mungkin karena ia terlalu banyak dicaci maki, begitulah pemikirannya. Tapi ia tak akan menyerah, ia akan membuat wanita cantik itu  sederajat dengannya, sampai tidak akan ada lagi yang mempermalukannya, ia tak peduli bahwa Sulli sudah menjadi istri adiknya yang terpenting sekarang adalah bagaimana caranya agar mereka berpisah dan Sulli akan jatuh ketangannya seperti perusahaan yang telah jatuh ketangannya tanpa melakukan apapun, itu semua karena kebodohan milik adiknya.

 

 

.. to be continue ..

Untuk next part akan saya protect, dan untuk syaratnya kalian sudah berkomentar di 2 part terakhir. Karena akan ada adegan 18+ yang intens. Terimakasih^^