Wish for Your Love [Chap 1]

Wish for Your Love

Cast : Choi Sulli, SHINee’s Choi Minho and Lee Taemin, f(x)’s Krystal

Genre : Romance, Hurt

Leght : Chaptered

 

 

 

 

 

Hola! Ini adalah ff requestan dari Viravio, mungkin ada sedikit perbedaan dari apa yang sudah direquest. Nanti kalau memang ada yang perlu diperbaiki langsung hubungi aku ya!

 

 

WARNING:

Banyak typo berterbangan dan anggap bahwa typo itu adalah bagian dari karya ku. DON’T BASH, DON’T COPY and DON’T BE A SILENT READER

 

.

.

.

.

.

.

.

.

 

Sulli POV

Aku harus menginjakkan kaki ku di rumah ini, rumah yang sangat besar. Rumah ini adalah rumah milik appa. Seandainya saja eomma masih hidup, aku tidak mungkin berada di tempat ini. Jika boleh jujur, sebenarnya aku sangat tidak suka menghirup udara perkotaan, aku lebih suka menghirup udara pedesaan.

“Kamu Choi Sulli bukan? Masuklah!” Ucap seorang yeoja yang tidak lain adalah Krystal.

Krystal adalah anak dari istri baru appa, aku tahu itu karena eomma pernah memberitahu hal itu pada ku. usianya tidak berbeda jauh dengan ku, hanya selisih beberapa bulan saja. dari penampilannya aku dapat menilai bahwa Krystal adalah anak kekinian, pakaiannya sangat bagus dan wajahnya penuh dengan make up yan membuatnya tampak cantik. Jauh berbeda dengan ku bukan? Penampilan ku jauh dari kata bagus, aku hanya mengenakan baju sederhana, karena memang hanya inilah yang dibelikan oleh eomma dan aku menyukainya.

Aku juga tidak membiasakan menghiasi wajah ku dengan apapun juga, perhiasan atau apapun itu tidak pernah ku biarkan menempel di seluruh anggota tubuh ku. Ada yang mengatakan bahwa aku adalah gadis kampong, maka aku tidak akan marah. Aku adalah gadis yang berasal dari desa dan aku bangga dengan asal usul ku.

“Sulli? Kamu sudah datang, nak?” Sambut appa ketika ia melihat ku masuk ke dalam rumahnya.

Aku merasa kyrang nyaman berada di tempat ini, aku melihat istri appa terlihat biasa saja, dia tidak menyambut ku dan tidak memberikan tatapan tajam untukku. Appa merentangkan tangannya seakan-akan meminta ku untuk masuk ke dalam pelukkannya dan aku pun bergerak mendekatinya. Aku memang sangat merindukan appa ku, semenjak kedua orang tua ku berpisah dan aku ikut dengan eomma, aku tidak pernah lagi melihat appa.

“Mulai sekarang kamu tinggal di sini dan jangan pernah sungkan untuk mengatakan apapun yang ingin kamu katakan. Eomma mu pernah mengatakan bahwa anak appa ini cenderung menyembunyikan apa yang ia rasakan? Apakah benar?”

Eomma menceritakan perihal sifat ku itu pada appa? Apakah memang eomma sudah bersiap saat itu? Mengingat eomma kembali membuat ku merasa sedih, namun aku tidak bisa menunjukkan rasa sedih ku itu ketika aku bertemu appa untuk pertama kalinya setelah sekian lamanya tidak bertemu.

Aku akhirnya memilih untuk menganggukkan kepala ku, setelah sadar bahwa aku belum menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh appa.

“Jangan seperti itu! Katakan apa yang memang kamu butuhkan dan apa yang kamu rasakan, mengerti?”

Kembali aku menganggukkan kepala ku mendengar nasehat dari appa. Aku melepas pelukkan ku dan menatap appa dengan sangat teliti. Wajah appa tidak terlalu banyak berubah, dia tetap namja yang paling tampan menurut ku. Memang siapa lagi namja yang ku kenal selain appa? Tidak ada.

Appa memperkenalkan ku pada saudara tiri ku Krystal yang memang sudah ku ketahui dari eomma dan juga istri nya yang sekarang. Aku merasa sangat canggung berada di tengah mereka, mungkin ini karena aku baru bertemu dengan mereka untuk yang pertama kalinya.

Author POV

“Krys, tolong ajak eonni mu ke kamarnya dan setelah itu kalian bersiap untuk makan malam bersama, ada hal yang harus appa sampaikan pada mu.” Ucap sang tuan rumah.

Krystal hanya menganggukkan kepalanya dan mengajak Sulli, meminta yeoja itu kembali mengikuti langkah kakinya. Krystal mengantar Sulli sampai di kamar yang memang sudah dipersiapkan untuk yeoja itu. Sulli tidak lupa mengucapkan terimakasih pada Krystal dan hanya ditanggapi dengan senyuman oleh yeoja itu.

Sulli tidak pernah keberatan dengan hal tersebut, dia justru merasa senang saat ada seseorang yang tidak banyak bicara padanya, karena dia juga bukan pendengar yang baik dan dia juga tidak tahu harus menanggapi apa jika ada orang yang mengajaknya untuk mengobrol panjang lebar.

Sulli bersiap, dia membersihkan badannya. Eomma nya selalu mengatakan bahwa tidak baik saat makan dalam keadaan badan kotor. Sulli selalu dibiasakan untuk mandi terlebih dahulu sebelum memulai makan malam.

Setelah ia selesai dengan urusan mandinya, dia segera keluar dari kamar dan Sulli tidak menyangka saat dia membuka pintu, Sulli melihat Krystal sudah menunggunya. Krystal mengalihkan perhatiannya dari ponsel dan menatap Sulli dari atas sampai bawah dan berulang kembali.

“Apa ada yang salah?” Tanya Sulli yang merasa diperhatikan oleh Krystal.

“Apakah eonni tidak memiliki baju lain? Baju itu terlihat..” Krystal tidak melanjutkan perkaaannya.

Memang Sulli sekarang tengah mengenakan kaos lengan panjang yang kebesaran dan bawahan celana kain yang bentuknya juga terlihat sangat aneh di mata Krystal. Bagi Sulli tidak ada yang salah dengan penampilannya, udara di luar lumayan dingin dan dia membutuhkan pakaian yang lebih hangat bukan?

Justru bagi Sulli penampilan Krystal yang salah, bagaimana bisa dicuaca dingin ini yeoja itu justru mengenakan celana yang super pendek dan itu membuat Sulli bergidik. Membayangkan bagaimana dinginnya jika ada yang mengenakan pakaian itu, apalagi dengan baju yang menurut Sulli adalah baju kekurangan bahan itu. Jangan jauh-jauh membayangkan Choi Sulli! Seharusnya kamu tanyakan saja secara langsung pada adik tiri mu itu.

“Sudahlah, ayo kita ke ruang makan, aku yakin eomma akan mengomel kalau sampai ada yang terlambat!”

Krystal lagi-lagi berjalan mendahuli Sulli dan Sulli akan selalu mengikuti langkah kaki Krystal yang menuju ruang makan. Setibanya di sana, Sulli melihat semua sudah berkumpul di meja makan. Appa nya kembali menyambutnya dengan senyuman, dan istri dari appa nya masih sama.

“Ayo kita makan, nanti makanannya dingin.” Ucap tuan Choi Younghwan.

Sulli duduk di sebelah Krystal, dia diam dan menunggu sampai semua orang mengambil makanannya masing-masing. Sulli masih merasa sangat asing dengan suasana baru itu. Biasanya saat makan, ia akan mengambilkan makanan untuk eomma nya dan eomma nyalah yang akan mengambilkan makanan untuknya. Mereka terlibat dalam pembicaraan yang hangat sembari menikmati makanannya. Sulli merindukan suasana seperti itu, di tempat appa nya saat makan mereka justru terdiam dan hanya fokus pada piring masing-masing.

Sulli seakan-akan sangat sulit untuk menelan makanannya, dia merasa kembali merindukan eomma nya.

__oOo__

Di tempat lain dalam sebuah keluarga semua anggota keluarga itu juga menikmati makan malamnya. Mereka juga terlihat hanya fokus pada makanan yang ada di hadapan mereka, hingga kahirnya sebuah dehaman keras menjadi pusat perhatia dari yeoja paruh baya dan juga namja yang usianya masih 26 tahun itu.

“Ada yang ingin appa sampaikan.” Ucap kepala keluarga Choi pada anaknya Choi Minho.

Minho menatap appa nya dengan tatapan heran, dia tidak pernah melihat appa nya membicarakan hal yang tampaknya sangat serius ssaat mereka makan. Minho akhirnya memberikan perhatian penuh pada appa nya.

“Appa akan menjodohkan mu dengan anak teman appa dan kali ini tidak ada penolakan. Jika kamu masih ingin mendapatkan hak mu sebagai anak dan saham perusahaan kita.” Ancam tuan Choi.

Minho terdiam, selama ini saham itu adalah obsesinya. Dia ingin memiliki saham milik appa nya, karena itu akan semakin memperkuat kedudukkannya di perusahaan. Minho mampu melakukan apapun juga demi saham itu dan jika memang jalan satu-satunya adalah menerima perjodohan itu, maka dia akan menerimanya. Dia akan melakukan hal itu demi saham yang akan ia dapatkan.

“Baiklah, siapapun dia aku akan menerimanya.” Ucap Minho sambil lalu.

Minho kembali menerukan acara makannya, dia menganggap bahwa dijodohkan karena saham bukanlah masalah besar. Dia menganggap bahwa apa yang akan terjadi nanti, biarlah dia memikirkan nantinya, yang terpenting adalah imbalannya.

Sulli POV

Kami telah menyelesaikan acara makan yang sunyi kami dan sekarang semua masih terdia di posisinya masing-masing. Aku pun juga masih tetap duduk di tempat ku, karena tidak ada satupun diataran mereka yang bergerak.

“Appa akan menyampaikan kabar penting.” Ucap Choi Younghwan ketika dia mendapatkan perhatian dari kami semua.

“Appa akan menjodohkan mu dengan anak teman appa.” Ucap appa pada Krystal.

“Apa? Tidak, aku tidak mau! Itu teman appa bukan? Kenapa appa justru menjodohkan ku dengannya? Lagi pula aku sudah punya kekasih, ini bukan jamannya untuk perjodohan lagi appa!” Ucap Krystal kesal.

Dia tiba-tiba saja meliha kearah ku dan tiba-tiba saja tersenyum penuh arti, entah mengapa aku menjadi sangat ngeri melihat tatapan mata itu. Aku memiliki firasat buruk akan hal ini. Aku sangat ingin pergi dari tempat ini sesegera mungkin.

“Bukankah seharusnya appa menjodohkan eonni saja? Coba appa fikirkan lagi, marga ku Jung dan marga eonni Choi, bukankah akan lebih baik kalau eonni yang dijodohkan. Eonni anak kandung appa bukan dan aku yakin eonni belum memiliki kekasih.” Ucap Krystal panjang lebar dan aku tidak tahu harus berkata apa.

Aku bingung, bagaimana bisa aku terlibat dalam masalah ini? Aku memang belum memiliki kekasih, tapi apakah aku harus mau menerima jika aku yang dijodohkan? Aku belum tahu siapa namja itu bukan? Lagi pula yang dijodohkan itu adalah Krystal.

“Eonni aku mohon, eonni mau ya! Apa eonni mau hubungan ku dengan kekasih ku kandas, aku mencintai kekasih ku eonni.” Ucap Krystal dengan mata berkaca-kaca.

“Jung Krystal! Jangan mempengaruhi eonni mu!” Sentak appa.

Krystal masih saja menata ku dengan tatapan memohonnya, aku menjadi salah tingkah karenanya. Bagiamapun juga Krystal memang harus menikah dengan namja yang ia cintai, kalau ia dipaksa seperti itu, dia tidak akan bahagia nantinya.

Bagaimana ini? Apakah aku harus membantu Krystal? Bagaimana nanti nasib ku jika aku membantu Krystal? Tapi kasihan Krystal.

“Eonni!!!”

Melihat wajah memelas dari adik tiri ku ini membuat ku mau tidak mau harus menganggukkan kepala ku, entah keputusan ku ini benar atau tidak? Entah nanti aku akan menyesal atau tidak, yang aku tahu sekarang adalah aku sangat tidak tega melihat Krystal seperti itu. Dia pantas untuk bahagia.

Author POV

Tanpa Sulli ketahui, Krystal merasa sangat senang karena berhasil membuat dia menerima perjodohan itu untuk menggantikannya. Krystal tahu bahwa Sulli pasti tidak akan bisa menolak permintaannya. Dilihat dari manapun juga Sulli memang terlihat sangat patuh dan mudah untuk dipengaruhi. Dia juga tipe yeoja yang sangat mudah tersentuh, tidak tega dan lain-lain. Atau sebut saja bahwa Sulli itu masih terlalu polos.

Sulli memang benar-benar tidak cocok dengan kehidupan perkotaan yang penuh dengan tipu daya, yeoja itu masih terlalu naïf.

“Baiklah kalau seperti itu mau kalian, tapi Krystal! Kamu harus tetap menemani eonni mu menemui anak teman appa itu dan menjelaskan tentang kamu yang tidak mau menerima perjodohan ini. Itu harus dari diri mu.” Sentak Choi Younghwan.

Walaupun kesal, namun Krystal tetap menganggukkan kepalanya, dia masih bersyukur karena dia bisa terbebas dari perjodohan itu dan masih bisa tetap bersama dengan kekasihnya. Sedangkan Sulli yang harus menggantikannya kini hanya bisa menunduk, dia mencoba untuk meyakinkan dirinya bahwa tidak akan terjadi hal buruk, semua akan baik-baik saja.

Sulli sangat takut, karena ini baru pertama kalinya dia harus berhadapan dengan seorang namja. Apalagi posisinya adalah sebagai pengganti Krystal untuk sebuah perjodohan.

Sulli berdoa semoga saat mereka bertemu nantinya, dia tidak mengacaukan segalanya. Sulli merasa kurang percaya diri sebenarnya, namun karena rasa tidak teganya pada Krystal, dia akhirnya mencoba untuk memberanikan dirinya.

“Bersiaplah untuk besok! Sulli sayang, istirahatlah!” Perintah Youghwan pada anaknya.

Sulli hanya menganggukkan kepalanya patuh dan setelah itu tangannya ditarik oleh Krystal. mereka berjalan beriringan kali ini dan itu membuat Sulli merasa heran. Sudah tiga kali dia harus berada di belakang Krystal dan mengikuti langkah yeoja itu.

Sampai di depan pintu kamar Sulli, Krystal langsung melepaskan genggaman tangannya dan menatap Sulli.

“Terimakasih karena eonni mau menggantikan ku. Aku tidak tahu harus mengatakan apa, yang paling penting aku bersyukur karena aku tidak akan berpisah dengan kekasih ku karena masalah ini.” Ucap Krystal dengan mata yang berbinar. Dia nampak sangat bahagia karena keputusan Sulli yang mau menggantikannya.

Sulli yang melihat itu hanya bisa tersenyum, dia senang karena dia bisa membantu Krystal. walaupun akibatnya adalah dialah yang harus menghadapi ketidak pastian.