Diposkan pada Capthered, Fanfiction, General, Marriage Life, Romance

Wish for Your Love [Chap 7]

Wish for Your Love

Cast : Choi Sulli, SHINee’s Choi Minho and etc.

Genre : Romance

Leght : Chaptered

Part 1 || Part 2 || Part 3 || Part 4 || Part 5 || Part 6

 

 

Author’s Note: Pasti bakalan ada yang bilang lupa sama cerita sebelum-nya kan? Nah tu dah tak sediain previous part-nya!

Dan karena aku sudah bener – bener balik lagi, semua bakalan tak tamatin satu persatu, hanya satu yang tak minta. Sabar! Aku juga harus ngurus real life ku dan harus nyempetin buat nulis juga, jadi harus sabar ya!

 

 

 

 

 

WARNING:

Banyak typo berterbangan dan anggap bahwa typo itu adalah bagian dari karya ku. DON’T BASH, DON’T COPY and DON’T BE A SILENT READER

 

 

 

 

 

 

PREVIOUS:

Sulli yang datang dari desa harus tinggal bersama dengan ayah kandung-nya, karena ibu-nya sudah tiada dan tidak ada lagi yang bisa merawat-nya. Sesampai-nya di kota, Sulli harus mendapati kenyataan bahwa dia harus menggantikan Krystal, adik tiri-nya untuk dijodohkan dengan seorang pria yang bernama Choi Minho. Minho adalah namja yang tidak mudah didekati oleh orang lain.

Saat pertama kali mereka bertemu, Sulli memberikan kesan tersendiri, baik untuk Minho ataupun asisten pribadi Minho, Lee Jinki. Sulli dengan penampilan-nya yang lugu dan perkataan yang apa ada-nya menyebut bahwa Minho adalah namja yang kasar, arrogant, sombong dan suka memerintah.

Karena perkataan teman-nya, Minho akhirnya memutuskan untuk merubah penampilan Sulli. Namun keputusan-nya itu ternyata sedikit disesali oleh Minho. Saat Sulli berkunjung ke kantor-nya, Minho harus menahan amarah, karena Sulli dikerubungi oleh para namja yang ada di perusahaan tersebut.

Hingga akhir-nya mereka menikah dan Minho memilih untuk jujur tentang perasaan-nya pada Sulli disaat mereka berbulan madu.

Namun disaat yang bersamaan, muncul seorang Kang Seulgi yang ternyata adalah mantan kekasih dari Minho.

Disaat Minho dan Sulli menyelesaikan bulan madu mereka, mereka langsung bekerja, di tempat kerja Sulli mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakan dari para senior dan Minho membalas perbuatan para pegawai yang dengan tega-nya menyiramkan kopi di bau Sulli.

Disaat semua masalah itu selesai, Seulgi tiba – tiba saja muncul di hadapan mereka disaat Minho akan membawa Sulli ke rumah sakit.

.

.

.

.

Sulli menatap yeoja yang saat ini berdiri di dekat suami-nya. Setelah dengan lancang-nya dia memeluk Minho dan dengan tegas Minho menolak pelukkan itu, yeoja yang tadi sempat ia ketahui nama-nya dari sang suami masih dengan tidak tahu malu-nya berdiri dengan jarak yang semakin dekat dengan Minho. Sulli mendengus kesal dan dengan cepat dia menarik tangan Minho agar berdiri di dekat-nya dan dengan posisi menempel pada-nya.

Jinki yang menyaksikan itu semua berusaha untuk menahan tawa-nya. Dia tahu bahwa Sulli menahan rasa kesal-nya pada Seulgi, yeoja itu tidak pandai menyembunyikan apa yang dia rasakan, semua terlihat dengan sangat jelas di wajah yeoja itu dan bukan-nya Minho tidak menyadari perubahan raut wajah Sulli, dia hanya bingung bagaimana nanti-nya menjelaskan semua-nya pada Sulli.

“Apa yang kamu lakukan?” Tanya Sulli dengan suara yang sedikit menyentak.

“Aku hanya memeluk orang yang sangat ku rindukan. Apakah salah memeluk kekasih ku sendiri?” Tanya Selgi dengan wajah sombong-nya.

“Mantan.”

Itu adalah suara Jinki yang menegaskan bahwa Seulgi bukanlah kekasih Minho melainkan mantan kekasih dari namja itu.

“Hanya mantan dan berani memeluk orang yang berstatus sebagai suami ku? Apa kamu mau mati di tangan ku?” Bentak Sulli.

Sulli sungguh tidak peduli jika suara-nya membuat semua orang menjadikan mereka pusat perhatian. Sulli sangat kesal atas perlakuan kurang ajar dari yeoja yang ternyata memiliki status sebagai mantan kekasih dari suami-nya.

“Hanya kata mu? Seenak-nya saja kamu mengatakan kata hanya!”

“Memang itu bukan kenyataan-nya, kamu adalah bagian dari masa lalu dari SUAMI ku dan melihat bagaimana cara SUAMI ku menolak pelukkan mu, maka itu arti-nya kehadiran mu sangat tidak diharapkan lagi. Apa kamu tidak sadar akan hal itu nona?”

Sulli sepertinya memang tidak bisa menahan kekesalan-nya lagi, bahkan dia selalu menekankan kata ‘suami’ disetiap kata – kata yang ia ucapkan. Sulli seakan – akan menegaskan bahwa namja yang dengan seenak-nya dipeluk oleh Seulgi memiliki status sebagai suami-nya.

Dengan segera Sulli menggandeng tangan Minho dan itu membuat Minho sangat terkejut. Dengan penuh kekesalah Sulli menarik Minho, mengingat bahwa tujuan awal mereka adalah mengantarkan Sulli ke rumah sakit. Sulli juga sudah menahan perih akibat siraman kopi panas tadi.

“Mau kamu bawa ke mana Minho oppa?” Bentak Seulgi.

“Apa urusan mu? Minho oppa adalah suami ku, jadi jangan ikut campur dan apa kamu mau aku menyiram air panas ke tubuh mu?” Sulli pun juga ikut membentak Seulgi. “Dasar yeoja tidak tahu malu!” Desis Sulli.

Minho memang tidak melakukan apapun sedari tadi, karena memang apa yang harus ia lakukan ketika istri-nya lah yang bertindak sangat hebat. Minho sangat senang karena kenyaaan bahwa Seulgi adalah mantan kekasih-nya tidak membuat Sulli bertingkah seakan – akan tidak pecaya dan meninggalkan-nya seperti pada drama yang sering ditonton oleh istri-nya itu.

Tindakan Sulli adalah tindakan yang tidak pernah terfikirkan oleh-nya. Bagaimana bisa orang justru membentak habis – habisan seorang Kang Seulgi, sang artis terkenal itu. Bahkan sekarang yang Minho lihat adalah Seulgi menjadi bahan gunjingan para pegawai-nya. Semua tahu bahwa Sulli adalah istri dari atasan mereka dan sudah pasti Seulgi akan dicap sebagai yeoja pengganggu rumah tanga orang. Minho senang dengan apa yang ada difikiran-nya itu.

Sekarang mereka berdua berjalan dengan tetap bergandengan tangan, meninggalkan Seulgi yang masih berteriak meminta mereka menghentikan langkah kaki. Namun Minho justru menggenggam erat tangan istri-nya dan kini dia yang memimpin Sulli, berjalan dengan sangat cepat menuju parkiran.

“Bukankah aku sudah mengatakan bagaimana keadaan Minho saat ini nona Seulgi yang terhormat?” Nada yang digunakan oleh Jinki adalah nada yang mengejek dan itu menyulut amarah Seulgi.

“Aku yakin Minho oppa tidak mungkin mencintai-nya, dia hanya mencintai ku!” Tegas Seulgi.

Jinki sudah sangat jengkel menghadapi Seulgi, namun dia sedikit memiliki keinginan untuk melayani Seulgi kali ini berkat apa yang ia saksikan tadi, pertengkaran kecil antara Sulli dan juga Seulgi.

“Apakah kamu tidak lihat bagaimana Minho memandang istri-nya, bahkan saat tadi dia hanya diam dan tersenyum ketika istri-nya memberikan kata – kata indah-nya untuk mu? Apakah kamu tidak tahu apa itu tanda-nya? Nona Sulli kami sudah menegaskan bahwa kamu hanyalah masa lalu-nya, jadi jangan harap kamu akan menjadi masa depan-nya. Apa kamu lupa bagaimana sifat Minho? Minho ditambah Sulli, pasti akan menakjubkan bukan? Mungkin akan terjadi sesuatu yang mengerikan dalam hidup mu kalau kamu masih mencoba untuk mengganggu mereka!”

Setelah mengucapkan kalimat yang panjang itu, Jinki langsung pergi menuju ruangan-nya. Dia yakin bahwa emosi Seulgi sebentar lagi akan memuncak dan dia akan membiarkan Seulgi bertingkah seperti orang gila.

Jinki sudah sangat hafal bagaimana kelakuan Seulgi selama ia bersama dengan Minho dulu, dan kebiasaan itu nampak-nya memang tidak akan pernah berubah. Seulgi selalu melampiaskan amarah-nya pada sekeliling, apapun akan ia banting dan siapapun pasti akan terkena bentakan-nya. Mungkin yeoja itu akan sedikit menahan emosi-nya, karena mengingat dia sekarang adalah seorang aktris yang terkenal.

Sementara itu Minho yang kini sudah ada di belakang kemudi mobil-nya hanya bisa diam, karena Sulli pun juga diam semenjak mereka memasuki mobil. Minho sesekali melirik Sulli yang masih betah memandang ke depan dan seperti tidak ada niat untuk memulai pembicaraan.

“Apakah kamu marah sayang?” Akhir-nya Minho lah yang memulai, dia sudah sangat tidak tahan dengan diam-nya Sulli. Dia merasa seperti Sulli sedang menyimpan amarah.

“Aku tidak marah, aku hanya menahan perih! Karena yeoja itu aku harus menahan-nya lebih lama.” Rengek Sulli.

Wajah-nya sekarang seperti anak kecil yang kesakitan, Minho sadar bahwa bekas siraman air panas itu pasti sangat menyakitkan kulit dan dia juga sadar jika saja Seulgi tidak datang, maka Sulli pasti sudah mendapatkan penanganan dari dokter. Minho sangat tidak suka melihat wajah kesakitan Sulli.

Dia mengulurkan tangan satu-nya kearah perut Sulli, di mana ada bekas siraman kopi itu. Minho masih tetap berusaha untuk konsentrasi dengan kemudi sembari sesekali mengelus dengan lembut perut Sulli yang terhalang lapisan baju-nya itu.

“Dia memang sangat menyebalkan, seandai-nya dia tidak datang kita sudah berada di rumah sakit sejak dari tadi!” Minho ikut memaki Seulgi dan itu membuat Sulli tertawa.

“Kenapa tertawa?”

“Karena oppa memaki-nya. Itu tanda-nya kata – kata ku tadi memang benar bukan? Dia hanya masa lalu untuk oppa dan dia benar – benar tidak diharapkan.”

“Apa kamu kira aku main – main dengan pernyataan cinta ku pada mu sayang? Mana mungkin aku menyatakan perasaan ku pada mu jika aku masih mengharapkan dia yang suka meninggalkan orang?”

Oppa benar!” Seru Sulli riang.

Sulli memang belum memberikan kepastian tentang bagiamana perasaan-nya pada Minho, namun saat melihat apa yang dilakukan oleh Sulli dan bagaimana reaksi Sulli saat ini, Minho dapat menyimpulkan bahwa istri-nya itu juga memiliki perasaan yang sama dengan-nya dan dia bahagia hanya dengan mengetahui hal tersebut.

Minho sangat yakin bahwa Sulli pasti akan segera datang pada-nya dengan segala cinta hanya untuk seorang Choi Minho. Hanya memikirkan-nya saja sudah membuat Minho sangat senang dan dia sudah sangat tidak sabar menanti datang-nya hari itu.

“Kita sudah sampai!” Seru Minho saat mobil mereka memasukki pelataran parkir rumah sakit yang terdekat dengan perusahaan mereka.

Minho keluar dan setelah-nya dia memutar untuk membukakan pintu mobil untuk Sulli. Dengan perlakuan kecil itu saja sesungguh-nya sudah berhasil membuat Sulli sangat bahagia dan dia merasakan bahwa detakan jantung-nya meningkat dibandingkan dengan sebelum-nya. Sulli memegang dada-nya karena detakan jantung-nya itu, dia sangat takut jika dia terkena penyakit jantung jika merasakan detakan itu.

“Ayo!” Ajak Minho yang melihat Sulli masih saja betah berdiri di tempat-nya.

Dengan sabar Minho menggandeng tangan Sulli dan masuk ke dalam rumah sakit. Semua mata memandang meeka, banyak yang melihat dengan tatapan iri. Karena di mata orang saat ini Choi Minho dan Choi Sulli adalah pasangan yang sangat serasi. Sama – sama tinggi, wajah yang cantik dan tampan serta kemiripan wajah mereka yang mendukung kenyataan bahwa mereka memang menemukan jodoh yang benar – benar tepat. Belum lagi perlakuan manis Minho sepanjang perjalanan mereka menuju ruang dokter yang khusus menangani masalah kulit.

Minho sesekali menyeka keringat yang mengalir di dahi Sulli, Minho paham bahwa istri-nya itu tengah menahan perih di bagian perut-nya. Walaupun Minho belum melihat-nya, namun dia yakin bahwa kulit sang istri pasti memerah dan mengingat hal tersebut membuat amarah-nya kembali tersulut. Minho sudah merencanakan pembalasan untuk karyawan-nya yang sudah mengakibatkan dampak yang sangat menyakitkan untuk Sulli.

Oppa!”

Minho tersadar dari lamunan-nya ketika tangan Sulli mengguncang tubuh-nya. Dia melihat Sulli yang memberikan isyarat pada-nya. Minho baru sadar bahwa memang sudah giliran mereka untuk masuk ke dalam ruangan tersebut.

Minho kembali menggandeng Sulli, dia sudah mengatakan pada istri-nya bahwa dia akan mendampingi istri tercinta-nya itu, bahkan hanya untuk memeriksakan kulit-nya yang melepuh karena siraman air panas.

Dan saat memasuki ruangan tersebut, Minho menghembuskan nafas lega, dia melihat bahwa dokter yang menangani istrinya adalah dokter perempuan. Tadi dia sempat khawatir jika dokter yang bertugas adalah dokter laki – laki. Choi Minho yang overprotective, dia tidak sempat melihat nama dokter yang tercantum di depan pintu ternyata.

Selama proses pemeriksaan, Minho masih tetap memegang erat tangan Sulli dan semakin erat ketika ia melihat dengan mata kepala-nya sendiri bagaimana keadaan kulit istri-nya. Rahang-nya mengeras ketika dugaan-nya benar, kulit perut Sulli memerah. Minho bersumpah bahwa pegawai-nya itu akan merasakan keadaan kantor yang bagaikan neraka karena akibat perbuatan mereka sendiri.

“Saya akan memberikan resep untuk salep yang akan digunakan oleh istri anda dan tolong pastikan bahwa istri anda menggunakan-nya setelah mandi dan sebelum tidur!” Ucap dokter tersebut.

Minho hanya menganggukkan kepala-nya, dia memang akan memastikan-nya sendiri, bahkan dia memang berniat untuk mengoleskan-nya sendii pada Sulli dan yeoja itu tidak akan bisa menolak jika memang itu yang diinginkan oleh Minho.

Setelah memerikssakan keadaan sang istri, Minho tidak langsung kembali. Dia membawa istri-nya menuju sebuah restorant yang dekat dengan rumah sakit. Minho setidak-nya ingat bahwa mereka belum makan siang, namun saat kaki mereka hendak melangkah masuk ke dalam Sulli langsung menghentikan-nya.

“Ada apa?” Tanya Minho heran.

“Kenapa kita ke sini?”

“Tentu saja makan chagi, apa lagi?”

“Apa oppa lupa bahwa aku sudah menyiapkan makan siang untuk kita?”

Minho menepuk jidat-nya dengan sangat keras, dia lupa bahwa memang istri-nya sudah menyiapkan makan siang untuk mereka dan sebelum berangkat mereka memang berencana untuk makan siang bersama. Selain itu istri-nya juga menyiapkan makan siang untuk Jinki.

“Maaf chagi, aku lupa! Baiklah kita segera kembali ke kantor!”

Mereka urung masuk ke dalam restorant tersebut dan kembali ke dalam mobil. Minho tidak marah, tentu saja bagaimana dia bisa marah ketika dia akan menikmati makanan yang dibuat oleh istri-nya sendiri? Bagi Minho masakan yang paling enak bukanlah dari restirant yang mahal, melainkan masakan dari istri-nya. Memang mereka pengantin baru dan kebiasaan itu juga baru berlangsung, namun bagi Minho memang tidak ada yang bisa mengalahkan masakan rumahan apalagi kalau itu dibuat oleh tangan orang yang ia cintai.

Jinki memang bena, seorang Choi Minho sungguh berubah. Dia adalah pia yang sangat kasar dan sangat sombong, namun saat bersama dengan Sulli semua itu berubah. Keluguan Sulli merubah Minho menjadi orang yang jauh dari kata sombong, arrogant dan lain sebagai-nya. Predikat yang dulu disematkan oleh Sulli entah mengapa sekarang perlahan pudar.

“Apakah yeoja itu masih ada di sana?” Tanya Sulli yang merujuk pada keberadaan Seulgi.

“Mungkin saja dia memang masih ada di sana, tapi nanti bia aku yang mengusir-nya.”

“Tidak usah oppa, masalah dia biar aku saja. Aku tidak mau melihat oppa berdekatan dengan yeoja itu, dia pasti akan memeluk mu dengan sembarangan lagi.”

“Apakah saat ini kamu sedang cemburu cemburu chagi?” Goda Minho.

Sulli langsung terdiam dan menggigit bibir bawah-nya, dia tidak tahu apakah perasaan-nya saat ini bisa dikatakan sebagai cembuu? Dia hanya tidak suka saat melihat suami-nya berdekatan dengan yeoja lain, dia juga tidak suka melihat ada yeoja lain yang memeluk suami-nya itu, apalagi yeoja yang memiliki status sebagai mantan kekasih dari Minho.

“Aku hanya tidak suka saja.” Jawab Sulli pelan.

“Itu sama saja kamu cemburu sayang!” Jelas Minho sembari tertawa ringan.

Entah mengapa tidak ada niatan untuk menyahut perkataan Minho, Sulli hanya diam dan berfikir. Jika memang apa yang ia rasakan dinamakan cemburu, itu artinya dia mencintai Minho. Ibu-nya pernah mengatakan bahwa tidak mungkin ada perasaan cemburu jika seseorang tidak memiliki cinta untuk orang lain. Dan sekarang jika memang dia bisa merasakan cemburu, maka apa yang selama ini ia asakan bila berada di dekat Minho adalah perasaan cinta.

Diam-nya Sulli membuat Minho sangat bahagia, dia bertambah yakin jika memang Sulli mencintai-nya. Minho mungkin hanya perlu sedikit menyadarkan istri polos-nya itu bahwa dia memang sudah jatuh cinta pada suami-nya sendiri. Minho akan melakukan semua itu secara perlahan dan pasti.

Saat berhenti di lampu merah, Minho baru terfikir untuk mengirim pesan pada Jinki, menanyakan perihal keberadaan Seulgi.

Minho : Hyeong apakah Seulgi masih ada di sana?

Jinki : Sayang-nya dia memang masih ada di sini. Kenapa kamu bertanya tentang-nya?

Minho : Mungkin akan terjadi perang dunia kesepuluh!!

Jinki : Sulli dan Seulgi?

Minho : Tentu saja, istri ku yang hebat mengatakan bahwa dia yang akan menghadapi Seulgi. Aku semakin mencintai-nya hyeong.

Jinki : Aku akan menantikan perang dunia itu, dan tolong jangan memamerkan kemesraan kalian di depan ku!

Minho : Dan tolong jangan makan siang terlebih dahulu, istri ku sudah menyiapkan makan siang!

“Apa yang oppa lakukan?” Tanya Sulli yang sedari tadi melihat suami-nya itu sibuk dengan ponsel-nya.

“Hanya sedang mengirimkan pesan untuk Jinki hyeong agar dia tidak makan siang sayang! Nanti makanan yang sudah kamu buat akan sia – sia jika dia makan terlebih dulu bukan?”

Sulli hanya menganggukkan kepala-nya saja dan Minho memang tidak berbohong bukan? Dia memang mengirimkan pesan pada Jinki untuk tidak makan siang terlebih dahulu di pesan yang terakhir ia kirim sebelum istri-nya membuat-nya terkejut dengan pertanyaan yang terlontar itu. Dan tepat setelah Minho mengakhiri penjelasan-nya, lampu merah berrganti menjadi hijau, dengan segera Minho melajukan mobil-nya kembali, dia sudah sangat tidak sabar untuk sampai di perusahaan-nya.

Dalam sepanjang perjalanan yang tersisa, Minho terus saja tersenyum dan itu membuat Sulli sedikit curiga dengan kelakuan sang suami. Sulli merasa bahwa ada yang tengah disembunyikan oleh suami-nya. Hingga akhir-nya mereka sampai, sebelum keluar, Sulli memberanikan diri untuk bertanya pada Minho.

“Ada apa oppa? kenapa sedari tadi aku perhatikan oppa selalu tersenyum?”

Oppa hanya tidak sabar untuk makan masakan mu chagi, perut oppa sudah memanggil dari tadi.” Jawab Minho dengan cengiran.

Minho segera keluar dari dalam mobil dan melakukan hal yang sama dengan yang sebelum-nya. Berputar untuk membukakan pintu mobil untuk istri-nya. Perlakuan manis Minho itu membuat semua orang yang melihat-nya menatap iri pasangan tersebut. Para pegawai di perusahaan Minho tidak pernah melihat boss nya memperlakukan orang lain dengan sangat lembut dan sekarang sang istrilah yang mendapatkan perlakuan spesial itu.

Minho tetap menggandeng tangan Sulli, dia tersenyum bahagia dan semua itu kembali disaksikan oleh orang – orang yang mereka lewati dan tentu saja tanpa mereka sadari ada sepasang suami istri yang tersenyum bahagia melihat bagaimana hubungan Sulli dan Minho.

“Dia benar – benar bisa merubah anak kita.” Ucap sang suami yang tidak lain adalah ayah dari seorang Choi Minho.

“Benar sekali, menantu kita bisa membuat Minho menjadi orang yang hangat.”

Kedua orang tua Minho memang sengaja datang untuk melihat hari pertama pasca bulan madu anak dan menantu-nya dan yang mereka lihat adalah pemandangan terindah yang pernah ada. Minho kembali menjadi orang yang hangat pada seseorang yang ia cintai.

“Bukankah ada yeoja itu di atas?” Nyonya Choi tiba – tiba saja mengingat keberadaan Seulgi di depan pintu ruangan Minho.

“Jinki sudah mengatakan pada ku bahwa menantu kita yang akan menghadapi yeoja itu. Menurut Jinki menantu kita tadi sangat hebat. Apa kamu mau melihatnya chagi?”

Nyonya Choi dengan semangat menganggukkan kepala semangat, dia sangat ingin tahu bagaimana menantu-nya menghadapi yeoja yang dulu pernah berada di hati anak-nya. Mungkin mereka akan mendapatkan tontonan yang seru.

“Cepat kita ke sana!” Ajak nyonya Choi penuh semangat.

Mereka memang orang tua yang cukup aneh bukan?

.

.

Sesampai-nya Sulli dan Minho di depan ruangan-nya, mereka sudah disambut oleh Seulgi. Yeoja itu menatap Sulli dengan tatapan menantang dan dia mengabaikan perhatian dari pegawai yang lain-nya.

Oppa masuklah!” Ucap Sulli dengan tegas.

Oppa akan tetap di sini chagi, oppa tidak mau jauh dari mu.” Jawab Minho dengan suara yang tidak pelan.

Sulli diam, dia hanya berjalan mendekati Seulgi yang masih tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Sulli saat ini berubah menjadi yeoja yang sangat kuat, namun tatapan-nya masih saja sama seperti Sulli yang polos.

“Bukankah anda sudah mendengar-nya Seulgi ssi? Untuk apa mengharapkan orang yang sudah memiliki kehidupan-nya sendiri? Bukankah itu adalah sebuah dosa besar? Apakah kamu masih bisa mengatakan bahwa suami ku masih mencintai mu? Aku percaya pada suami ku, dia mengatakan bahwa dia tidak lagi mencintai mu dan memilih untuk mencintai ku. Tinggalkan suami ku sama seperti dulu kamu meninggalkan-nya. Bukankah dulu tidak berat untuk mu meninggalkan suami ku dan sekarang aku yang meminta mu untuk enyah dari hadapan kami. Atau kalau tidak aku akan menyebarkan rumor yang bisa menghancurkan karir yang sudah kamu bangun dari nol!” Ancam Sulli.

Minho sungguh tidak bisa berkata apa – apa, dia sangat kagum dengan apa yang sudah dilakukan oleh istri polos-nya. Minho tidak menyangka bahwa Sulli bisa sangat kuat dalam membela-nya. Rasa cinta untuk istri cantik nan polos kini semakin besar.

Mata Minho terbelalak ketika tangan Seulgi terangkat dan dengan cepat Minho menangkap tangan itu. Tangan yang hampir saja mendarat di pipi Sulli, Seulgi benar – benar keterlaluan. Dia hampir saja menyakiti istri-nya.

“Apa yang kamu lakukan? Apa kamu mau mati? Berani menyentuh istri ku seujung kuku saja, maka sama saja kamu menggali kuburan mu sendiri!” Bentak Minho.

Oppa, kamu benar – benar berubah! Bagaimana bisa kamu membentakku seperti itu? Kamu adalah milik ku oppa dan wanita jalang ini lah yang merebut mu dari ku.”

PLAKK…

Minho terkejut ketika mendengar suara tamparan yang sangat keras, tamparan yang diterima oleh Kang Seulgi dan tentu saja pelaku-nya adalah Sulli.

“Aku wanita baik – baik nona dan lagi tamparan itu adalah untuk menyadarkan mu bahwa suami ku bukanlah milik mu. Secara hukum dan agama, suami ku ini adalah milik ku!”

Sulli langsung menarik tangan Minho dan merangkul-nya dengan erat, memeluk-nya dengan penuh penjagaan. Sulli menarik Minho agar menjauh dari Seulgi, dia sangat tidak suka jika suami-nya itu berjarak sangat dekat dengan Seulgi.

“Pergilah sebelum aku melempar mu!” Ucap Sulli dengan nada tinggi yang menggemaskan.

“Aku sekarang pergi, tapi bukan berarti aku kalah.”

Seulgi berlari keluar dan menerobos kerumunan orang yang sudah mengabadikan kejadian tadi. Mungkin salah satu orang itu akan menyebarkan gosip meengenai apa yang terjadi di tempat itu. Kejadian yang melibatkan ketiga orang tersebut.

Dan di sudut lain ada dua orang yang tersenyum bahagia. Mereka adalah kedua orang tua Minho.

“Dugaan kita memang benar, menantu kita sepenuh-nya telah membuat anak kita takluk.” Ucap tuan Choi.

“Benar sekali dan aku tidak sabar untuk melihat perkembangan hubungan mereka.”

Penulis:

Aku mahasiswi yang sibuk dengan kegiatan perkuliahan tp tetep hobi nulis dan berharap dengan tulisanku bisa membuat orang lain merasa senang.. My Bias is Choi Siwon, Eunhyuk, Kai, Baekhyun, Sehun, Siwoo, Ray, Leo VIXX, Choi Sulli, Choi Minho, Heechul, Jonghyun CNBlue dan masih banyak lagi.. Terlalu banyakkah?

26 tanggapan untuk “Wish for Your Love [Chap 7]

  1. Sebelumnya, Mianhaeyo eonni, Jeongmal mianhae:( di part sebelumnya aku engga pernah nongol.. tapi mulai sekarang, setelah liat review nya aku akan berusaha untuk meninggalkan jejak setelah membaca.. okee cuss ke komentar:)
    Awalnya aku pikir Sulli bakal kayak lead female lainnya, salah paham, sakit hati terus pergi.. tapi setelah baca lengkapnya wooow.. ini memang beda dan mengejutkan.. aku bersyukur ternyata Sulli bukan wanita lemah yang gampang ditindas.. itu sensasinya keren bangeut..
    Plis aku jadi sebel sama si Kang Seulgi di ff ini, dia itu koq engga tau diri bangeut ya? Udah tau si Minho udah nikah sama Sulli, tapi koq tetep aja ngotot pengen ke si Minho.. errr.. ngeselin bangeut pan..
    Itu lagi, Mama sama Papa Choi menantunya mau berantem masa ditonton? Unik bangeut deh ah..
    Oke eonn aku cukupkan sekian dan terimakasih:) pokoknya i like it.. semangaaattt:)

    Suka

    1. tenang, santai ae,, gpp kok 🙂
      Masalahnya aku pernah bikin ff yg akhirnya bikin salah satu salah paham, nangis dan milih pergi. Aku selalu pngen kasih yang beda sekaligus bisa bikin penyegaran sama sifat seorang istri yg beda ma yang lain 🙂
      Ortu nya Minho mang dah aneh dari awal 😀

      Disukai oleh 1 orang

  2. wuaaaahhh….. akhirnyaaaa di post jugaa… seneng bangeett

    wkwkkekwkkwk….. kemaren2 aku bayangin yg perang adalah minho dan sulli,sulli nya bakalan drama banget,ternyataa sulli yg kayak singa padahal dia lemah lembut xixiixixi

    Gomawo udah di post junghee, Bogoshippo… 😉

    Suka

  3. ya emg harus begini sikap istri itu, dimana kalau ada yg mau rebut suaminya jd prajurit yg pertama maju XD menarik menarik, kira kira apa yg bakal dilakukan seulgi selanjut nya ??? XD XD next next

    Suka

  4. Waaah udah keluar chap 7nyaaaa 😀😀
    Gemeus pisaaaan bacanya. Syebel, heran juga kok ada perempuan macem seulgi yg ga berasa punya muka kali yaaaa
    Udah jelas minong udah punya keluarga sendiri -___- ngomong* msh agak shock juga sama kelakuan orang tuanya minho haha aneh konyol.
    Keren thorrrr!! Lanjut yaa ^^

    Suka

  5. Huaaaaaa… ceritanya makin seru nih, hubungan minho oppa dan sulli eonni makin lengket aja, jd ngga sabar nunggu perkembangan hubungan mereka 😀 mian baru muncul lagi eonni di blog ini soalnya lg sibuk ngerjain skripshit 😀 ditunggu kelanjutannya eon… fightinggggg 😀

    Suka

  6. akhirnya d lnjutkan jga crta ini.. sulli berani dan kren.. trus udh mlai trang2an ska sma minho.. mkin mnrik dan sru.. d tnggu lnjutanny.. smngat..

    Suka

  7. woooaaaa…… seruuuuuuu….. sulli yg polos tp jg galakk kalo’ ad yg gangguin. makin cinta ajj tuh minho ama bini nyaa… zuuukaaaaa…..^-^

    Suka

  8. proud to sulli👏👏, meskipun keliatannya polos tapi jiwa dalam dirinya begitu berani😄. Mereka makin hari makin sweet, sullinya juga udah mulai takluk sama minho😂

    Suka

  9. hai eonni….. apa kabar? kangen sama karya dan juga orangnya. lama kagak update membuat blog ini sepi. jujur aku jarang buka blog dan males baca ff karena update’an semakin sepi. sekarang semuanya udah kembali dan semangat membacaku juga sudah pulih.
    balik ke ff
    pertengkaran sulli dan seulgi itu luar binasah ups salah maksudku luar biasa. baru lihat sulli yg biasanya feminin dan polos itu amarahnya meluap ketika melihat seulgi yg dengan kurang ajarnya memeluk suami orang. seulgi kok kagak tahu malu ya? dia kan artis yg lagi naik daun. kok berani²nya dia bertindak seperti itu! apa dia tidak memikirkan reputasinya? image artis yg dia tunjukkan ke depan publik tak sepadan dengan kenyataan. Oh Tuhan…..jangan kau uji pernikahan minsul. mereka baru saja menikah dan membina rumah tangga. haruskan pernikahan itu hancur karena orang ketiga? jangan sampai itu terjadi!
    aku tahu seulgi kalah berdebat dengan sulli tapi. aku yakin seulgi pasti akan merencanakan niat jahat untuk merusak rumah tangga minsul. aaarrrrgggghhhh menyebalkan.
    eonni….moment minsulnya kurang romantis. 🙂 di part selanjutnya banyakin moment minsulnya ya….!!!! aku udah benci Banget ama seulgi. aku berharap siapapun orang yg melihat pertengkaran sulli dan seulgi dikantor minho menyebarkan gosip itu kepada wartwan. biar berita itu dimuat di TV,Koran,majalah, dll . biar reputasi seulgi turun kalau bisa dia dipecat sebagai artis. biar tahu rasa. orang seperti seulgi harus diberi pelajran biar dia tahu diri.
    orang tua minho lucu Banget ya…!!!! mereka kagak mau ketinggalan menyaksikan perubahan minho setelah menikah dengan sulli dan yg lebih pentingnya mereka kagak mau melewatkan Pertunjukkan yg menakjubkan dari menantunya dan seulgi( mantan kekaksih minho). orang tua minho kagak salah pilih menantu. sulli benar² menjadi menantu idaman.
    next eon….!!!!!

    Suka

  10. Yayaya huft hampir lupa sama ff ini. Karena aku udah ngurangin baca ff hehe. Tapi pasti aku baca

    Heih kok ada orang kayak gitu, ngaku ngaku. Gak malu apa..
    Hebat sulli, jiwa singanya telah bangun hihi.

    Cus lanjut ke chap selanjutnya..
    Eeh chap selanjutnya sudah ada tinggal baca nih..

    Semangat eon

    Suka

  11. Bagus mbak ceritanya… saya suka banget… btw boleh minta passwordnya chap 3 & 4 kah mbak… kalo saya produser sdh saya drama kan cerita ini, hehe…

    Suka

Leave your comment, plis!!